Arjunawijaya berkata :
"Sumantri, maksudmu mengabdi padaku akan
kuterima, bilamana engkau berhasil menyelesaikan tugas yang akan kuberikan padamu".
"hamba bersedia melaksanakan tugas yang akan
sri paduka limpahkan. Hamba menantikan sabda prabu tentang tugas itu?"tanya Sumantri dengan tegas.
"engkau kutugaskan untuk melamar Dewi
Citrawati, puteri Prabu Citragada di negeri Magada. tugas engkau ialah membantu
perang ke negeri Magada. jika engkau berhasil melaksanakan tugas, lamaranmu
niscaya akan kuterima untuk mengabdi di Maespati". sabda sang prabu
menjelaskan. Dengan penuh semangat sebagai abdi Maespati Bambang
Sumantri bersembah.
:"hamba sanggup melaksanakan tugas sekalipun belum
menentukan hasilnya. hidup dan mati hamba laksanakan untuk menjalankan tugas
sri paduka Prabu".
Arjuna Sasrabahu berkata :"Sumantri aku perintahkan melaksanakan tugas
dengan berhasil. berangkatlah kuiringi dengan puji dan doa. kuperintahkan patih
Kartanadi dan balatentara Maespati menyertai anda di dalam tugasmu".
Bambang Sumantri menyembah sang prabu, lalu berangkat.
Keberangkatannya diiringi oleh balatentara Maespati dengan para panglimanya yang
dapat diandalkan di bawah pimpinan patih Kartanadi. kedatangan Sumantri
diterima oleh Prabu Citragada, raja Magada. kemudian diberitahukan kepada Dewi
Citrawati, bahwa Prabu Arjunawijaya akan melamar dirinya.dan sang dewi menjawab : "Romo ananda bersedia menjadi permaisuri Prabu
Arjunawijaya dengan permohonan agar dipenuhi dua syarat". Dengan ramah lembut Prabu Citragada bertanya :"apa syarat itu putriku yang tersayang, coba
katakan di depan utusan baginda Prabu Arjunawijaya".
Dengan tegas Citrawati menjawab : "baik romo akan ananda jawab.
1. Menyirnakan lawan yang menjadi musuh kerajaan
Magada, yah, Prabu Darmawasesa, raja Widarba yang berusaha menjajah negeri
Magada.2. ia mampu memenuhi keinginan ananda untuk
bermadu layaknya puteri domas, yakni puteri sebanyak delapan ratus orang".Bambang Sumantri menyadari, bahwa persyaratan yang
diajukan oleh Dewi Citrawati harus dilaksanakan dengan mempertaruhkan jiwanya.
Prabu Darmawasesa raja Widarba yang harus ia hadapi sesosok Raja yang sakti
kadigjayaannya. lalu persyaratan kedua, ia harus menyediakan puteri domas,
delapan ratus orang puteri, sebagai madu Dewi Citrawati. berarti ia harus
menundukkan semua raja-raja yang kini mengepung negeri Magada. dengan demikian
ia dapat mengumpulkan puteri-puteri dari berbagai negeri hingga mencapai
delapan ratus orang putri. Bambang Sumantri menyanggupi permintaan Dewi
Citrawati dan segera ia keluar ke medan perang.
semua raja-raja dapat ditaklukkan. akhirnya tinggal
Prabu Darmawasesa raja Widarba yang paling sakti di antara sejumlah raja-raja yang
hadir dalam pelamaran. para panglimanya cukup mumpuni kadigjayaan perang yang
cukup tangguh. tidak ragu-ragu Sumantri menghadapi Prabu Darmawasesa. setelah
balatentara Widarba dapat dikalahkan oleh tentara Maespati, maka terjadilah
perang tanding antara Bambang Sumantri dan Prabu Darmawasesa. perang terjadi
cukup seru dan mengerikan. keduanya menumpahkan segala aji-aji kesaktian dan
saling bantai dengan senjata pusaka masing-masing yang ampuh. kalah memang
silih berganti. debu berhamburan bagaikan kabut tebal menjulang langit. suatu
ketika Prabu Darmawasesa terdesak dan mundur untuk mengatur siasat.
Pada saat itu mendadak Bambang Sumantri diserang
oleh seorang raja yang ternyata membantu Prabu Darmawasesa. Raja itu bernama
Prabu Jonggirupaksa dari negeri Jonggarba. ia seperguruan dengan Prabu
Darmawasesa. Keduanya murid Resi Ramabargawa. Bambang Sumantri tidak gentar menghadapi dua orang
lawan yang sakti dan tangguh. setelah pertempuran sengit akhirnya kedua orang
raja itu dapat dihancurkan oleh Bambang Sumantri. Raja-raja yang lain dan
balatentaranya takluk dengan persyaratan Dewi Citrawati yang pertama. Bambang Sumantri mampu menjalani persyaratan
pertama yang telah terpenuhi. lalu ia segera melaksanakan persyaratan yang
kedua, untuk mengumpulkan puteri domas, delapan ratus orang puteri yang untuk
menjadi madu Dewi Citrawati. Puteri domas adalah puteri-puteri berbagai
kerajaan yang telah ditundukkan dan ditaklukan. Dorak sorai bala tentara Maespati dan Magada
gemurung suara gendang didendangkan sebagai lambang kemenangan bertanda Bambang
Sumantri telah memenangkan dalam pertempuran menyelamatkan negeri Magada.
setelah beberapa bulan Bambang Sumantri berhasil mengumpulkan putri Domas. ia
berhasil memenuhi persyaratan sang Putri dan melaksanakan tugas dengan baik
lalu Dewi Citrawati diboyong menuju ke negeri Maespati. dalam perjalanan pulang
ia diiringi kereta berkuda dari negeri Magada berbagai kendaraan digunakan,
tandu keemasan, kereta kencana, kuda, gajah dan prajurit yang berpakaian
warna-warni yang mempunyai keindahan tersendiri. sebagai kesatria sepanjang
perjalanan ia mendapat penghormatan yang besar.
To be Continue
Arjunawijaya berkata :
"Sumantri, maksudmu mengabdi padaku akan
kuterima, bilamana engkau berhasil menyelesaikan tugas yang akan kuberikan padamu".
"hamba bersedia melaksanakan tugas yang akan
sri paduka limpahkan. Hamba menantikan sabda prabu tentang tugas itu?"tanya Sumantri dengan tegas.
"engkau kutugaskan untuk melamar Dewi
Citrawati, puteri Prabu Citragada di negeri Magada. tugas engkau ialah membantu
perang ke negeri Magada. jika engkau berhasil melaksanakan tugas, lamaranmu
niscaya akan kuterima untuk mengabdi di Maespati". sabda sang prabu
menjelaskan. Dengan penuh semangat sebagai abdi Maespati Bambang
Sumantri bersembah.
:"hamba sanggup melaksanakan tugas sekalipun belum
menentukan hasilnya. hidup dan mati hamba laksanakan untuk menjalankan tugas
sri paduka Prabu".
Arjuna Sasrabahu berkata :"Sumantri aku perintahkan melaksanakan tugas
dengan berhasil. berangkatlah kuiringi dengan puji dan doa. kuperintahkan patih
Kartanadi dan balatentara Maespati menyertai anda di dalam tugasmu".
Bambang Sumantri menyembah sang prabu, lalu berangkat.
Keberangkatannya diiringi oleh balatentara Maespati dengan para panglimanya yang
dapat diandalkan di bawah pimpinan patih Kartanadi. kedatangan Sumantri
diterima oleh Prabu Citragada, raja Magada. kemudian diberitahukan kepada Dewi
Citrawati, bahwa Prabu Arjunawijaya akan melamar dirinya.dan sang dewi menjawab : "Romo ananda bersedia menjadi permaisuri Prabu
Arjunawijaya dengan permohonan agar dipenuhi dua syarat". Dengan ramah lembut Prabu Citragada bertanya :"apa syarat itu putriku yang tersayang, coba
katakan di depan utusan baginda Prabu Arjunawijaya".
Dengan tegas Citrawati menjawab : "baik romo akan ananda jawab.
1. Menyirnakan lawan yang menjadi musuh kerajaan
Magada, yah, Prabu Darmawasesa, raja Widarba yang berusaha menjajah negeri
Magada.2. ia mampu memenuhi keinginan ananda untuk
bermadu layaknya puteri domas, yakni puteri sebanyak delapan ratus orang".Bambang Sumantri menyadari, bahwa persyaratan yang
diajukan oleh Dewi Citrawati harus dilaksanakan dengan mempertaruhkan jiwanya.
Prabu Darmawasesa raja Widarba yang harus ia hadapi sesosok Raja yang sakti
kadigjayaannya. lalu persyaratan kedua, ia harus menyediakan puteri domas,
delapan ratus orang puteri, sebagai madu Dewi Citrawati. berarti ia harus
menundukkan semua raja-raja yang kini mengepung negeri Magada. dengan demikian
ia dapat mengumpulkan puteri-puteri dari berbagai negeri hingga mencapai
delapan ratus orang putri. Bambang Sumantri menyanggupi permintaan Dewi
Citrawati dan segera ia keluar ke medan perang.
semua raja-raja dapat ditaklukkan. akhirnya tinggal
Prabu Darmawasesa raja Widarba yang paling sakti di antara sejumlah raja-raja yang
hadir dalam pelamaran. para panglimanya cukup mumpuni kadigjayaan perang yang
cukup tangguh. tidak ragu-ragu Sumantri menghadapi Prabu Darmawasesa. setelah
balatentara Widarba dapat dikalahkan oleh tentara Maespati, maka terjadilah
perang tanding antara Bambang Sumantri dan Prabu Darmawasesa. perang terjadi
cukup seru dan mengerikan. keduanya menumpahkan segala aji-aji kesaktian dan
saling bantai dengan senjata pusaka masing-masing yang ampuh. kalah memang
silih berganti. debu berhamburan bagaikan kabut tebal menjulang langit. suatu
ketika Prabu Darmawasesa terdesak dan mundur untuk mengatur siasat.
Pada saat itu mendadak Bambang Sumantri diserang
oleh seorang raja yang ternyata membantu Prabu Darmawasesa. Raja itu bernama
Prabu Jonggirupaksa dari negeri Jonggarba. ia seperguruan dengan Prabu
Darmawasesa. Keduanya murid Resi Ramabargawa. Bambang Sumantri tidak gentar menghadapi dua orang
lawan yang sakti dan tangguh. setelah pertempuran sengit akhirnya kedua orang
raja itu dapat dihancurkan oleh Bambang Sumantri. Raja-raja yang lain dan
balatentaranya takluk dengan persyaratan Dewi Citrawati yang pertama. Bambang Sumantri mampu menjalani persyaratan
pertama yang telah terpenuhi. lalu ia segera melaksanakan persyaratan yang
kedua, untuk mengumpulkan puteri domas, delapan ratus orang puteri yang untuk
menjadi madu Dewi Citrawati. Puteri domas adalah puteri-puteri berbagai
kerajaan yang telah ditundukkan dan ditaklukan. Dorak sorai bala tentara Maespati dan Magada
gemurung suara gendang didendangkan sebagai lambang kemenangan bertanda Bambang
Sumantri telah memenangkan dalam pertempuran menyelamatkan negeri Magada.
setelah beberapa bulan Bambang Sumantri berhasil mengumpulkan putri Domas. ia
berhasil memenuhi persyaratan sang Putri dan melaksanakan tugas dengan baik
lalu Dewi Citrawati diboyong menuju ke negeri Maespati. dalam perjalanan pulang
ia diiringi kereta berkuda dari negeri Magada berbagai kendaraan digunakan,
tandu keemasan, kereta kencana, kuda, gajah dan prajurit yang berpakaian
warna-warni yang mempunyai keindahan tersendiri. sebagai kesatria sepanjang
perjalanan ia mendapat penghormatan yang besar.
To be Continue