KISAH BAMBANG SUMANTRI
PART III :
Setelah Sukasarana meninggalkan pertapaan
Ardisekar tidak lama kemudian ia menemukan keberadaan kakandanya ia segera
turun dari angkasa dan bertengger di atas pohon besar. dari atas ia berseru :
"kakang Sumantri........!!! ke manakah
kakanda akan pergi?"
mendengar suara yg memanggil-manggil namanya,
seakan Bambang Sumantri terkejut ia menolehkan ke kanan dan ke kiri hingga
akhirnya melihat adiknya yg bertengger disebuah pohon.
’"Sukasarana, bagaimanakah adimas sampai di
sini, dan dapat pula engkau menemukan kakanda?"
dengan hati yg riang Sukasarana menjawab pertanyaan
kakaknya :
"kakanda untuk berjumpa dengan kakanda aku
terbang, dan instingku amat tajam. itulah sebabnya aku dapat menemukan kakang.
apakah kakang mau ke Maespati?".
"kok tau?.
"karena engkau mau mengabdi ke Prabu Arjunawijaya,
hehehe.... kakang bila kakang berkenan ijinkan adik mengikutimu kang. aku
ikut".
sebagai seorang adik seakan ia manja dengan seorang
kakaknya, Sukasarana terus mendesak untuk ikut Bambang Sumantri, namun dengan
berat hati Sumantri tidak mengijiinkan Sukasarana ikut bersamanya. ia berkata :
"jangan, Sukasarana, janganlah engkau
ikut"
tanpa memberi alasan yg jelas membuat Sukasarana
semakin penasaran kepada kakaknya dan ia bertanya :
"kakanda apakah sebabnya aku tak boleh ikut?,
kakang bukannya aku adik kakang kenapa aku tidak boleh ikut kakang, kang
ketahui maksud aku hanya ingin mendampingi kakang bagaimana kalau dalam
perjalanan kakang dilanda bahaya bukannya ada aku yg turut membantu
kakang".
"adimas, aku masih mampu mengatasi segala
bahaya. sebagai jiwa kesatria kakang tidak gentar badai akan ku lawan, adimas
bukannya engkau tau sejak kapan kakang menghindar dari suatu persoalan, adimas
ketahulah kakangmu adalah kesatria yg penuh tanggung jawab engkau tidak perlu
khawatir dengan kakangmu". jawab Sumantri dengan tegas, sedangkan
Sukasarana tertawa terkekeh-kekeh :
"hahahaha..... kakang, semuanya itu tidak
berarti bilamana bahaya yg mengancam lebih besar, lebih sakti dan lebih ampuh,
tetapi kalau aku ikut aku akan melindungi kakang terhadap segala bahaya.
biarpun terhadap dewa sekalipun aku tak takut".
"adimas kakang cukup dapat menolong diriku
sendiri dari segala marabahaya, adimas jangan ikut sebelum kakang diterima
mengabdi kepada Prabu Aijunawijaya".
"tidak kakang, aku mesti ikut!” jawab Sukasarana
yg terus mendesak, lama-kelamaan Sumantri diujung kesabarannya dan mengancam
akan menantang adiknya, Sukasarana tidak mau mundur dari kehendaknya dan terus
pula mengatakan.
"biar bagaimana pula aku tetap ikut
kakang...!!!".
bak air telah mendidih yg panas dalam puncak
kemarahannya, Bambang Sumantri ia benar-benar menantang Sukasarana, tetapi
adiknya yg kebal dan sakti seakan pusaka Bambang Sumantri tidak mampu menembus
Sukasarana yg sekeras baja.
trakk...!!! trakkk...!!! trakkk...!!!...
pusaka Bambang Sumantri menerjang Sukasarana
berkali kali namun selalu gagal. akhirnya untuk menghindari pertengkaran yg
berlarut-larut, Sukasarana pergi meninggalkan kakandanya. ia terbang ke angkasa,
tetapi kemudian berbalik kembali dan dengan diam- diam ia mengikuti kakandanya
dari kejauhan.
Arjunawijaya di Maespati Kerajaan Maespati yg juga
disebut Mahispati adalah kerajaan yg subur makmur ayem tentram karta raharja,
mula- mula didirikan dan diperintah oleh Prabu Herriya, keturunan keempat dari
Batara Surya. ia mewariskan tahtanya kepada Prabu Kartawirya, ayah
Arjunawijaya, pada waktu Arjunawijaya menginjak usia dewasa, ia diperintahkan
menikah oleh ayahandanya, tetapi putera mahkota itu menolak, maka Arjunawijaya
diusir dari kerajaan oleh ayahandanya, kemudian Arjunawijaya bertapa di gua
Ringinputih, yah, di tempat itu lalu tempat pusaka yg angker, apapun yg terbang
di atas gua itu, tidak akan ada yg lolos dari bidikan pusakanya.