Dalam perjalanan Bambang Sumantri menuju negeri
Maespati. tak ada yg melintas sedikitpun dalam pikirannya kecuali niat bulatnya
yg akan menghadap Prabu Arjunawijaya. tidak pula ingat kepada adiknya, Bambang
Sukasarana yg merasa kehilangan jejak kakandanya. di pertapaan Ardisekar
terjadi peristiwa yg amat mengharukan. pada malam itu Bambang Sukasarana datang
hendak melepaskan rindunya kepada kakandanya, yah,
Bambang Sumantri. namun betapa kecewa hatinya, di Ardisekar ia tidak menjumpai
kakandanya. ia bertanya tentang dimana keberadaan Bambang Sumantri kakak yg ia
sayangi, diantara para murid pertapaan Ardisekar ia tidak menerima jawaban yg memuaskan.
dari jejeran para murid dan sang bagawan, tidak pula ia memperoleh keterangan
yg jelas tentang kabar kakandanya yg tercinta.
dalam puncak kemarahannya Sukrasara berseru !!! :
"hai..!!! semua...!! kenapa semua orang
berkata tidak tahu ke mana kakang Sumantri pergi. semua berkata bohong....
sekiali lagu aku tanya kemana kakang Sumantri pergi...!!! atau pertapaan ini
akan kuhancurkan".
kalimat yg dilontarkan Sukasrana seakan diujung
kesabarannya, dengan suara keras ia berteriak-teriak amarahnya yg meledak-ledak
dengan wajah yg memerah melambangkan kemarahannya. di pertapaan tetap waspada
seakan menimbulkan kekhawatiran atas kemurkaan Sukasarana. sesampai di depan
ayahandanya dan ia tahu kesaktian Bambang Sukasarana yg mampu menghancurkan
pertapaan dalam sekejap mata. maka sang ayah tergesah-gesah menghampiri
puteranya yg sedang marah hingga matanya merah, bibirnya gemetaran, dan giginya
meringis dengan taringnya yg runcing menjulang tampak menakutkan.
dengan dingin hati sang bagawan berkata :
"putraku Sukasarana tenang duduklah nak.
jangan engkau melampiaskan kemarahan akan menghancurkan pertapaan bukannya yg
dimusnakah adalah tanah air engkau, Ardisekar adalah tanah kelahiranmu nak,
bopo harap engkau bersabar meredfahkan amarahmu, mari duduk nak".
dengan mata yg menjeleng dengan gigi yg meringis
Sukasarana berkata :
"apa perlunya duduk, kalau bopo tetap tidak
mau mengatakan ke mana kakang Sumantri pergi. katakanlah sekarang kalau
ayahanda tidak mau pertapaan Ardisekar akanku hancur luluhkan...!!!".
dengan lemah lembut sang bagawan memberi keterangan
:
"sebenarnya kakang Sumantri baru saja pergi ke
negeri Maespati, anakku, ia berpesan kepada ayahanda jangan sampai engkau
mengerti hal itu, karena ia akan berusaha mengabdi kepada Prabu Arjunawijaya.
kakangmu berkata sebelum ia diterima sebagai abdi ke kerajaan, ia tidak ingin
diketahui oleh siapa pun, harap maklum nak bopo dengan terpaksa menyampaikan
rahasia kakang Sumantri biar bagaimana pula nak engkau juga sama putra
bopo".
mendengar keterangan ayahandanya, Bambang
Sukasarana bergegas meninggalkan pertapaan tanpa pamit. ia terbang, diatas
hutan belukar ia terbang menuju arah negeri Maespati. dari angkasa ia mengamati
sepanjang jalan yg ia lalui, naik turun ia mengamati gerak-gerik di dalam hutan
demi bertemu dengan kakandanya yg ia rindukan. dalam perjalanan maju terus
pantang mundur melintasi hutan Sukasarana seakan tak menghentikan langkahnya
demi kakak tercintanya.